Lazada Indonesia

Senin, 31 Desember 2012

Lakon Semar,La Nyala dan Djohar part 1


Konon kisruh di tubuh PSSI membuat guncang kahyangan dan membuat Batara Guru marah besar dan hendak membumi hanguskan negeri Indonesia,marah Batara Guru memang sangat wajar karena sudah diberi kesempatan beberapa kali untuk berdamai namun malah menjadi-jadi. Dan dalam sidang para dewa kali ini telah diputuskan untuk menghukum negeri Indonesia dengan menugaskan Batara Bayu untuk mengirim angin yang sangat dahsyat untuk meluluh lantahkan bangsa yang tidak mau bersatu ini, Batara Guru tidak ingin tragedi perang Baratayudha terjadi lagi ketika sesama saudara saling serang dan saling bunuh, lebih baik dihilangkan saja dan diganti dengan kaum yang baru yang selalu menjaga perdamaian dan persatuan, dan itu kuasa baginya.

Namun ketika hendak memberi titah kepada Batara Bayu, Batara Narada memotong titah itu dan memberi nasehat kepada Batara Guru,”Sabarlah adi guru jangan gegabah untuk menghukum mereka!”berilah mereka kesempatan lagi untuk memperbaiki diri,negeri mereka dibangun dengan susah payah dan perjuangan keras para pahlawannya masa adi guru begitu saja menghukum mereka,mereka cuma belum mengerti arti sebuah persatuan kita sebagai para dewa harusnya tahu itu dan jangan terbawa nafsu adi guru tidak baik itu”, lantas Batara guru menjawab “maafkan Aku kakang guru tapi Aku sudah hilang kesabaran akibat ulah mereka, katanya ingin memajukan sepakbola namun tingkah mereka kebalikannya, percayalah kakang guru tidak ada hasil yang baik jika dicapai lewat permusuhan seperti Baratayudha dulu berapa juta makhluk meninggal dunia?Aku ingin segera mengakhiri ini semua dan digantinya mereka dengan kaum yang baru yang lebih tercerahkan!. Namun memang benar sepeti kata kakang guru sebagai dewa tidak pantas terbawa emosi,lantas apa yang harus kita lakukan kakang?”. “Kasih mereka kesempatan sekali lagi Adi guru jawab Batara Narada”. “Baiklah kakang,namun Aku cuma kasih kesempatan sekali lagi jika mereka tidak mau berdamai niscaya bukan Batara Bayu lah yang akan menghukumnya namun Aku sendiri dengan keempat tanganku ini yang akan memusnahkan mereka di muka bumi!, Permusuhan antar saudara itu lebih hina dari apapun juga kakang!”. “Terima kasih Adi guru telah mendengarkan nasihatku” ,jawab Batara Narada.

Berkat Batara Narada hukuman tidak jadi diberikan kepada Indonesia, namun sang Batara Narada sekarang tampak bingung karena bagaimanapun caranya akan sulit mendamaikan kedua kubu yang berseteru itu KPSI dan PSSI,segala cara nampaknya tidak mempan terhadap mereka. Namun Batara Narada tidak kehilangan akal, langsung Ia teringat pada satu sosok yang sakti mandraguna dan memiliki kebijaksanaan yang sangat tinggi ialah  saudaranya sendiri  yaitu Semar Badranaya atau Batara Ismaya.Kemudian dengan secepat kilat Batara Narada langsung menemui Semar di Bumi,Dan disambut baik oleh semar. Dengan kesaktiannya Semar sudah tahu maksud kedatangan Batara Narada untuk menemuinya,”Aku sudah tahu maksud kedatanganmu kakang Narada?, sudah tugasku untuk menasehati dan meluruskan sesuatu yang keliru” jawab semar. “Baiklah jika Adinda sudah mengerti, jangan sampai Adi guru kehilangan kesabarannya”!. dan Batara Narada pun kembali ke kahyangan dengan harapan Semar dapat membantu menyelesaikan konflik persepakbolaan Indonesia ini.

Semar tahu bahwa tugas yang diembannya saat ini begitu berat sama seperti ketika dia menjadi penasehat para pandawa dulu,namun ketika itu tugasnya lebih ringan karena Sri Khrisna juga ada disitu dan para pandawa ialah orang-orang yang mudah dinasehati namun sekarang kedua kubu merupakan orang-orang yang susah dianasehati. Namun demi kebaikan Indonesia semar menyanggupinya karena sudah menjadi tugasnya untuk membuat kedamaian di bumi, Sebelum pergi menasehati KPSI dan PSSI, terlebih dahulu Semar melakukan semedi untuk memperoleh petunjuk dari Tuhan semesta Alam mengenai apa yang harus dilakukan, setelah bersemedi selama seminggu, Semar pun bangun dan petunjuk apa yang dia peroleh masih menjadi misteri, dan dengan kesaktiannya dia merubah dirinya menjadi wujud Batara Ismaya dan kemudian membelah menjadi 2 wujud yang sama, yang masing-masing pergi ke tempat La Nyala sebagai ketua KPSI dan wujud satu lagi menuju Djohar Arifin sebagai ketua PSSI.

Bersambung ………

0 comments:

Posting Komentar