Lazada Indonesia

Senin, 30 Juli 2012

BAB 0 KETIDAKSERIUSANOLOGI

Tulisan ini merupakan sebagian dari bab 0 dalam Ebook Ketidakseriusanologi


Mungkin dari pembaca ada yang bertanya kenapa bab ini dinamai bab 0 bukan bab I,bab II,bab III dan selanjutnya.alasannya sederhana karena buku ini pengen keliatan berbeda aja dari buku lain kalau buku lain memulai dari bab I yang saya mulai dari bab 0 saja. Sekarang gantian saya yang bertanya kenapa orang-orang sering melupakan angka 0 dalam bukunya padahal angka 0 itu sendiri begitu penting dalam matematika.

0 bisa saja berarti ketiadaan atau kosong mungkin juga alasan itulah yang menyebabkan angka 0 sering diabaikan orang bahkan oleh pemikir-pemikir hebat ahli matematika yunani sekalipun dulu tidak dimasukan dalam matematika karena menurut mereka akan menganggu aritmetika.bagaimana tidak misalkan 2 x 6 = 12 maka berlaku juga 12 : 6 = 2 namun jika 0 dimasukan maka ketentuan tersebut menjadi tidak berlaku contohnya 0 x 6 = 0 maka 0 : 6 bukan 2 hasilnya. Sehingga orang-orang yunani dulu tidak memasukannya dalam matematika,mereka lebih memilih menggunakan huruf-huruf sebagai penanda.

Setahu Saya Konsep 0 baru diperkenalkan oleh orang india bernama Brahmagupta yang penemuannya dipakai saat ini dalam matematika, 0 bukan sebuah pembatas saja diantara angka 1 dan -1 angka ini juga berguna dalam proses hitung menghitung.

Walaupun begitu sampai saat ini pun saya masih mempertanyakan angka 0 itu sendiri seringkali angka 0 itu tidak adil seperti yang disebutkan tadi diatas dan seakan eksklusif semua angka yang dikali dengan 0 menjadi 0 dan setiap bilangan yang dibagi dengan 0 menjadi tak terhingga. Bagi saya itu sebuah ketidakadilan matematika takutnya angka lain menjadi cemburu karenanya.nanti bisa bertengkar menciptakan pertentangan antar kelas yang akhirnya angka yang paling kuat akan menang.itulah hukum angka.

Logika yang diagung-agungkan banyak orang pun sebagai salah satu cara dalam memahami alam semesta yang bisa diukur melalui hukum-hukumnya berdasarkan logika ketika menggunakan angka nol akan menyebabkan kemacetan logika. Dalam hal ini tentunya ketika dipakai matematika dalam dunia kuantum, logika menjadi seakan macet seperti kata Richard feyman “masalahnya adalah ketika kita menghitung sampai ke jarak Nol persamaannya macet di didepan kita dan tidak memberikan jawaban yang berarti”.

Dunia kuantum seakan tidak beraturan sehingga memaksa hukum-hukum fisika dan penghitungan matematika saat ini menjadi kurang relevan lagi.

Kenapa jadi serius gini membahas angka 0 sampai kepada dunia kuantum segala,dengan keterbatasan pengetahuan saya akan dunia kuantum kita tinggalkan saja pembahasannya kalau mau tahu lebih lanjut yah tanya pada ahli-ahli fisika kuantum atau buku-buku tentang dunia kuantum bukan buku ini karena buku ini membahas ketidakseriusanologi.

Saya jadi berpikir akan kemacetan logika,jika logika bisa macet berarti ada peluang bagi metafisika,mukjizat dan hal yang tidak masuk akal lainnya untuk bisa dijelaskan dengan hukumnya masing-masing. namun bukan itu intinya, intinya ialah bagaimana ilmu pengetahuan itu berkembang dan senantiasa mengkoreksi hukum sebelumnya.seperti contoh diatas tadi angka 0 dibuat untuk memudahkan matematika yang dulu tidak menggunakan 0 walaupun mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan dunia kuantum, teori-teori fisika yang sekarang pun merupakan penyempurnaan akan hukum-hukum fisika lampau,kita pun jangan berhenti berpikir dan jangan menerima pengetahuan dengan kebenaran mutlak. Ironis sekali saya diajarkan dulu di sekolah untuk menyelesaikan soal-soal dengan rumus yang sudah ada, tanpa disuruh untuk mengkaji bagaimana rumus-rumus itu awalnya terbentuk.dengan mengetahui proses awal dari rumus-rumus itu terbentuk mungkin ada ruang bagi kita untuk menyelidiki lebih dalam bahkan ada ruang juga untuk kritik dan akhirnya memperbaikinya dengan menciptakan rumus baru.

Begitulah yang seharusnya terjadi dalam mempelajari apapun bukan hanya menghapal tetapi memaknai bagaimana pengetahuan itu terbentuk untuk kemudian mengujinya dan akhirnya menerimanya sebagai suatu pengetahuan bahkan peluang untuk munculnya pengetahuan baru akan lebih banyak lagi sehingga institusi kreatif kita akan lebih berkembang.
Sebuah negara yang ingin maju pada abad ini harus menempatkan pendidikan pada prioritas utamanya, bahkan perubahan radikal sekalipun diperlukan dalam dunia pendidikan yang sekarang banyak yang terjebak oleh cara-cara lampau yang hanya mengandalkan hapalan dan tes tertulis saja.sudah banyak orang-orang pintar dalam dunia pendidikan yang menginginkan perubahan tetapi tertahan oleh otoritas pemerintahnya sendiri.

Waduh jadi membahas sistem pendidikan segala tak apalah biarkanlah saya menulis semau saya melompat-lompat atau tidak nyambung juga tidak apa-apa pembaca suka atau tidak suka juga tidak apa-apa,paham atau tidak paham juga tidak apa-apa.

Seperti halnya tentang dunia kuantum mengenai sistem pendidikan ini pun saya tidak akan membahasnya lebih jauh lagi karena banyak sudah ahli-ahli pendidikan sudah menjelaskannya yah kalau mau tahu lebih lanjut tanya saja kepada mereka atau baca buku-bukunya dan maknaialah apakah sistem pendidikan kita sudah berhasil ataukah perlu perubahan?saya jawab sangat perlu perubahan.bagaimana jawaban pembaca?

Menurut saya hampir semua pengetahuan didapat melalu berpikir kecuali pengetahuan tidak berpikir tetapi ketika ada orang yang memikirkannya seperti saya maka itu pun didapat melalui berpikir. Ada beberapa cara tekhnik-tekhnik berpikir yah pelajarilah buku-buku atau pengetahuan tentang cara berpikir bukan disini karena ketidakseriusanologi bukan cara berpikir tetapi jika dampaknya menyebabkan orang berpikir yah terserah.

Intinya berpikir itu sangat penting, berpikirlah walaupun sederhana sekalipun,karena bisa jadi ide besar lahir dari penyempurnaan ide yang sederhana. Teori gravitasi newton pun didapat dari sebuah pemikiran yang sederhana, ketika newton melihat apel jatuh dia berpikir kenapa apel itu jatuh namun bulan tidak jatuh, berarti ada suatu gaya yang membuat apel itu jatuh dan bulan tidak jatuh.akhirnya pemikiran sederhana pun menjadi sebuah teori besar yang akhirnya teori tersebut terus dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan sesudahnya.

0 comments:

Posting Komentar