Lazada Indonesia

Welcome To My Blog

Author : Muhammad Rudini

"Berpikirlah Melebihi Logika,Berpikirlah Melebihi Science dan Berpikirlah Melebihi Metafisika"

Muhammad Rudini

Kadang Kita Terlalu Serius Dalam Permusuhan Sehingga Sulit Serius Dalam Perdamaian

Muhammad Rudini

Sesekali Berbahagialah melalui Ketidakbahagiaan

Muhammad Rudini

Aku Orang Bodoh

Muhammad Rudini

Kamis, 09 Agustus 2012

Menulis Itu Mudah

Dalam tulisan ini Saya menantang bagi orang-orang yang berpikiran menulis itu susah harus punya ide atau punya bakat lah. itu semua omong kosong menulis itu mudah tanpa ide ataupun tanpa bakat pun semua orang punya menulis aslakan mau menulis. seperti Saya ini walaupun saat ini Saya tidak punya ide apa yang mau Saya tulis bahan apa yang mau Saya tulis yah saya menulis saja seperti ini apa adanya.

bagi Saya juga tidak perlu bakat khusus dalam menulis yang penting punya kemauan untuk menulis, itu saja yang penting jadi mulailah menulis apapun sekacau apapun, mau berantakan tidak sistematis atau ga karuan sekalipun yah menulislah karena jelek ataupun tidak jelek itu tulisan kita sendiri. mungkin tulisan ini pun masuk kriteria.

Tulisan ini pun membuktikan tanpa ide apa-apa hanya mengalir begitu saja dapat juga menjadi sebuah tulisan yang isinya seperti ini apalagi dikemas dalam ide-ide yang kreatif dan inovatif serta tata bahasa yang baik dijamin tulisan Anda akan lebih berkualitas.

Jadi mulailah menulis apapun walau hanya satu atau dua paragraf saja.
Dan terakhir saya kutip kata-kata dai Om Jay  “menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi”

Rabu, 08 Agustus 2012

Masih Banyak Orang Baik di Dunia Ini

Sehabis berbuka puasa hari ini kulihat pemandangan yang tidak biasa tampak seorang kakek tua sedang mengais sampah di pinggir jalan mungkin mencari makan buat buka puasa atau buat kakek itu makan saja, Aku hanya lewat saja namun tak lama seorang anak muda menghampirinya dan langsung mengasihnya beberapa potong fried chicken yang baru saja Ia beli , teman yang satunya lagi menyahut ini nasinya kasih juga untuk kemudian dikasih lagi kepada kakek itu. Pemandangan yang luar bisa Aku hanya melewatkan saja cuma bisa perduli tanpa langsung membantunya namun 2 orang anak muda itu langsung memberi makanan yang baru saja mereka beli.

Ternyata masih ada orang-orang yang perduli di dunia ini dan dibuktian dengan kedua pemuda tadi, perasaan yang sama juga kurasakan ketika kemarin dalam angkutan umum seorang kakek penjual pisang lengkap dengan tempat jualannya yang tadinya Aku pikir hanya membuat sempit saja angkot ini, Namun ketika adzan maghrib berkumandang tanpa ragu kakek itu langsung menawarkan pisang-pisangnya kepada semua penumpang dalam angkot untuk membatalkan puasa katanya. Dan lucunya ada yang malu-malu mau termasuk Aku ada yang langsung mau ada juga yang minta nambah, suasana menjadi cair seketika itu yang tadinya membosankan akibat kemacetan.

Memberi Tanpa pamrih itu yang dilakukan kedua orang pemuda dan kakek penjual pisang tersebut, kedua orang pemuda tadi langsung saja memberikan apa yang baru mereka beli kepada kakek pengais makanan di pinggir jalan yang baru saja mereka liha dan kakek penjual pisang tersebut yang walaupun tidak jadi berjualan karena hujan deras tetap saja memberikan pisang-pisangnya kepada semua penumpang sebagai pembatal puasa tidak mengeluh walau pisangnya mungkin tidak akan terjual lagi.

Pernahkah kita berbagi walau hanya hanya satu buah pisang kepada sesama atau kepada orang yang membutuhkan? Atau ego merasa lebih  dari orang lain membuat kita enggan dalam berbagi?